Levi Strauss Membuat Celana Dari Bahan Kain Tenda


Ketika Levi mencapai usia 29 tahun, hanya ada satu tempat dimana ia bisa pergi untuk mencari nafkah, yaitu California. Ia memulai perjalanan dengan membawa cukup banyak barang dagangan buat membuka toko kecil.
Sumber Gambar : octagon2017.wordpress.com/2017/02/27/levi-strauss-co-quality-never-goes-out-of-style/
“Apa itu ?” Levi berpaling kepada orang yang bertanya. “Saya katakan, apa yang anda kempit itu ?” orang itu bertanya lagi. Levi memandang si penanya yang brewok dan berbaju kotor.

“Kain Layar” Levi menjawab sekenanya
“Mau dibikin apa ?”
“Saya jual di pertambangan emas, buat dijadiin tenda”
“Salah atuh !”, komentar si brewok yang ternyata pekerja tambang. “Harusnya mah di bikin celana”
“Koq celana ?” Levi penasaran
Si Brewok menjawab “ Soalnya kalau sedang menggali, yang kita butuhkan tuh celana yang kuat dan tahan lama”

Levi merenungkan gagasan baru ini sejenak, “Ayo !” kata si brewok. “Saya antarkan ke tukang jahit sekitar sini.” Dan sejak saat itu, para pekerja tambang mulai memakai pakaian dari kain yang semula dibuat tenda. Penggali emas yang berbahagia itu pergi ke kota untuk memamerkan celana barunya. “Lihat celana buatan Levi ini !” katanya “Tak pernah ada celana yang begitu kuatnya.” Nama Levi segera terkenal.

Setelah semua kainnya habis, Levi mengirimkan kembali uangnya ke kakaknya dengan intruksi “belilah semua kain yang ada.” Dalam musim panas 1850, Levi Staruss kembali ke Sacramento dan membuka toko sederhana. Pada musim dingin perusahaannyamengumpulkan uang yang cukup sehingga ia bisa membuka cabang baru di San Fransisco. Levi menjadi kaya dan makmur dalam bisnis pakaian, dan di toko itulah ia membuat pakaian lapangan dari kain layar yang cocok dengan kondisi pekerjaan yang kasar.

Bisnis Levi sedemikian maju sehingga berkali kali harus pindah ke daerah yang lebih besar. Penjualan terus meningkat dikarenakan iklan dari mulut ke mulut, dan semua ini diilhami oleh pekerja tambang si brewok yang bernama Alkali.
Alkali mempunyai kebiasaan membawa butiran butiran batu yang mengandung emas disaku celananya. Butiran butiran batu ini berat juga, lama kelamaan saku celana jadi rusak dibuatnya.  Ini terjadi berkali kali dan tukang permaknya bingung. “Jangan bawa batu batu ini dalam saku anda, saya capek menjahitnya!”

Alkali masih bandel, dan membawa celana dengan saku yang rusak ke tukang jahit yang sama. Tukang jahit berfikir, kain sebegini tebal kurang kuat kalau cuma direkatkan dengan benang. Tukang jahit itu membawa celana si brewok ke tukang pandai besi. Bukan dengan benang akhirnya, tapi dengan paku paku besi jahitan saku itu bisa awet.

Suatu ketika tukang jahit tersebut bersua dengan Levi, dan menceritakan kelakuan Alkali dengan saku celananya. Levi merenungkan gagasan baru ini sejenak. “Anda mempunya gagasan yang baik, sesunggunya ada baiknya untuk dicoba pada pakaian kerja kita. Paku paku kuningan mungkin bisa lebih baik, tidak gampang karatan kalau basah.”

Gagasan ini cocok dilaksanakan. Levi Strauss menganjurkan sang penjahit supaya mengajukan paten dari cara memperkuat celana dengan paku keling kuningan. Kemudian Levi meminta penjahit itu untuk bekerja di  pabriknya.
Pertumbuhan luar biasa bisnis Levi disebabkan karena celana itu pas dan enak dipakainya. Kuat, karena ada 47 macam operasi penjahitan yang terpisah, digunakan 17 macam benang, dan pakaian Levi ini merupakan yang paling berat didunia.

Suatu ketika Levi Strauss melancong ke Nimes, sebuah kota di bagan selatan Prancis, dimana ia menemukan lagi kain dengan tenunan yang paling cocok buat celana yang ia produksi. Kata denim , sesungguhnya berasal dari de Nimes. Tempat asal pabrik pabrik textile Prancis dimana Levi meneken kontrak untuk membeli semua bahan pakaian dari mereka.

Post a Comment for "Levi Strauss Membuat Celana Dari Bahan Kain Tenda"