Thomas Alva Edison Pernah Lupa Namanya Sendiri

Suatu hari ditengah keasyikan mengerjakan percobaan ilmiah di labolatorium, ia menyempatkan diri berangkat ke kantor pajak daerah untuk membayarkan kewajibannya. Lama ia berdiri, antri beberapa lama, sampai tibalah ia mendapat giliran lalu tiba tiba ia lupa namanya sendiri. Salah seorang tetangganya yang mengetahui ia kebingunan, mengingatkan bahwa namanya adalah Thomas Alva Edison. Kelak ia menerangkan, bahwa sesekali ia lupa namanya sendiri.

Thomas Alva Edison disebelah lampu ciptaannya tahun 1929 Sumber Gambar : Underwood Archives / Getty Images
Thomas Alva Edison bukan cuma ilmuwan tapi juga bisnisman

Orang umumnya mengetahu bahwa Thomas Alva Edison adalah seorang penemu dan ilmuwan. Namun ia sesungguhnya lebih tepat disebut sebagai pengusaha selain juga peneliti. Labolatorium tempat ia berkreasi adalah labolatorium milik perusahaan pribadi bukan milik Universitas. Thomas Alva Edison lebih cocok disepadankan dengan Bill Gates ketimbang ahli fisika Steven Hawkin. Jika Bill Gates punya Microsoft, lalu Steve Jobs punya IPhone maka Thomas Alva Edison punya General Electric yang perusahaannya masih berdiri hingga saat sekarang.

Aktivitas Perusahaan yang ia jalankan juga ada kemiripan dengan Google. Jika Google membuat aplikasi sendiri sekaligus mengakomodir aplikasi buatan fihak lain. General Electric pun demikian, ia mengelola ribuan paten atas berbagai penemuan baik milik Edison sendiri mapun penemuan fihak lain.

Edison Kecil

Disekolah Edison kecil lupa pada apa yang diajarkan kepadanya, dan nilainya selalu paling buncit dikelas. Guru gurunya menjadi putus asa. Katanya otaknya kurang berisi, malah ada dokter mengatakan ada yang tak beres dalam otaknya, karena bentuk kepala yang aneh. Edison kecil  hanya menginjakkan kaki disekolah selama tiga bulan saja. Setelah itu ibunyalah yang mengajarnya dirumah, dan ibunya memang orang yang pandai mengajar. Bagaimana ceritanya sampai akhirnya Edison putus sekolah?

Suatu ketika Edison kecil pulang sekolah dengan membawa amplop dari gurunya. Isinya adalah keterangan mengenai kondisi anaknya yang dibawah standar minimal kecerdasan dan ketidak mampuan anaknya dalam menyerap ilmu pengetahuan di sekolah, karena itu ia dikembalikan dari fihak sekolah kepada orangtuanya.  Edison kecil bertanya apa isinya. Ibunda edison membaca surat itu keras keras. Bahwa anak anda telalu cerdas dan sekolah tidak lagi mampu mengimbangi kecerdasan Edison, karena itu ia dikembalikan  kerumah. Kelak dimasa dewasanya surat ini ditemukan Edison di gudang setelah ibunya meninggal. Edison menangis melihat isi surat yang sebenarnya.

Edison mempunyai kecakapan luar biasa untuk memusatkan fikirannya, dan ia melupakan segala galanya diluar pekerjaan yang ia hadapi. Edison sering bekerja dalam labolatorium semalam suntuk. Pada suatu pagi, ketika sedang menantikan sarapan, eh ia ketiduran. Salah seorang asistennya ingin ngeprank orang tua itu. Ia meletakkan piring dan cangkir yang kosong dan kotor diatas meja. Beberapa menit kemudian Edison bangun mengucek matanya dan mendapati piring dan cangkir yang sudah kosong. Ia berfikir sebentar lalu mengambil kesimpulan bahwa ia tentunya sudah sarapan sebelum tadi ketiduran. Ia menjauh dari meja makan, merokok, lalu kembali bekerja tanpa pernah tahu duduk perkara yang sebenarnya. Asistenya tertawa terbahak bahak. Edison baru ngerti kalau ia dikerjai.

Post a Comment for "Thomas Alva Edison Pernah Lupa Namanya Sendiri"